Dewa Pelindung Shio Kambing, Monyet Dan Ayam
Dewa Pelindung Shio Kambing dan Shio Monyet : TA RE RU LAI FO / BODHISATTVA MAHAVAIROCANA
Wairocana disebut Buddha yang sering ditafsirkan sebagai tubuh yang terberkati dari Buddha Gautama; ia juga disebut sebagai Buddha Dharmakaya dan Buddha Matahari. Dalam Ajaran Agama Buddha China-Jepang, Wairocana juga dianggap sebagai penubuhan dari konsep sunyata atau ketiadaan.
Dalam konsep Lima Buddha Kebijaksanaan mahzab Vajrayana, Wairocana terletak di tengah. Untuk setiap dhyani Buddha terdapat pasangan Buddha perempuan dinamakan Tara putih.
Mahavairocana Tantra berbicara tentang mengetahui pikiran Anda, itu berarti bahwa Anda mengetahui keadaan alami yang melekat pada pikiran dengan menghilangkan terpecah menjadi subjek yang mengamati dan benda dirasakan yang biasanya terjadi di dunia. Ia mengartikan kekosongan (sunyata) sebagai suchness (tathata) dan mengatakan suchness itu adalah sifat intrinsik (svabhava) dari pikiran yang Pencerahan (Bodhi-citta).
Dewa Pelindung SHIO AYAM : PU TONG CUN PHU SA / ARYAACALANATHA
Dewa pelindung shio ayam adalah Pu Tong Cun Phu Sa. Beliau memiliki kebajikan berupa belas kasih agung, sehingga menampilkan dirinya dengan tubuh berwarna biru tua. Ia memiliki kebajikan berupa meditasi ketenangan, oleh karena itu, duduklah ia di atas sebongkah batu Vajra. Beliau mempunyai kebijaksanaan agung, karena dimanifestasikannya kobaran api maha besar (di sekeliling tubuhnya).
Ia memegang pedang kebijaksanaan agung untuk memusnahkan lobha, dosa dan moha (keserakahan, kebencian, dan kebodohan). Ia memegang tali samadhi untuk mengikat mereka yang sulit dibawa [menuju jalan Dharma]. Beliau adalah Dharmakaya yang tanpa ciri, identik dengan alam semesta [yang luas tak terbatas] itu sendiri. Sehingga ia tidak memiliki tempat kediaman di manapun juga. Tempat tinggalnya hanyalah di dalam pikiran para makhluk.
Pikiran dan kecenderungan ( hati ) para makhluk adalah begitu beraneka-ragamnya. Demi menyelaraskan dengan pikiran para makhluk, maka dianugerahkannya berbagai berkah bagi mereka, sehingga tercapailah apa yang mereka dambakan. Pada saat itu, setelah semua yang hadir dalam persamuan [Dharma] agung ini mendengarnya, hati mereka diliputi oleh kegembiraan. Menerimanya dengan keyakinan nan teguh serta mempraktekkannya.